Harga Baterai Hyundai Ioniq 5 Capai Rp400 Jutaan, Siap Ganti?

Cikarang — Siapa sangka ternyata harga baterai Hyundai Ioniq 5 terbilang sangat mahal, bahkan setara harga mobil baru.

Fajar Ahya, Assembly Process Engineer PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mengungkapkan kisaran harga baterai Hyundai Ioniq 5 dimulai dari Rp300 jutaan hingga Rp400 jutaan.

Dengan demikian, harga baterai tersebut bisa dibilang setengah harga dari mobil listrik itu sendiri.

harga baterai ioniq 5

“Komponen baterai ini yang paling mahal, sekitar Rp300 juta untuk Standard Range dan Rp400 juta untuk Long Range,” katanya Senin (2/10/2023) di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.

Melihat tingginya harga komponen tersebut, tak heran banyak orang menilai bahwa memelihara mobil listrik membutuhkan biaya yang tinggi.

Adapun alasan baterai mobil listrik sangat mahal ialah karena teknologinya yang sangat kompleks dan tidak bisa sembarangan untuk diganti.

Produksi Hyundai Ioniq 5 di Cikarang

Pabrik Hyundai di Cikarang dikatakan mampu memproduksi Ioniq 5 sebanyak 1.000—1.200 unit per bulan untuk memenuhi kebutuhan domestik atau tidak diekspor seperti Creta maupun Stargazer.

Produksi ini sempat terganggu ketika HMMI mengalami kekurangan cip semikonduktor seperti yang dialami global.

harga baterai ioniq 5

(Foto: Carmudi)

“Saat krisis itu kita sempat produksi per hari 5-10 unit. Ketika sudah membaik, per Juni 2023 ini bisa 60 unit per hari,” sambungnya.

Hyundai Ioniq 5 boleh dibilang selamanya akan tercatat sebagai mobil listrik murni alias Battery Electric Vehicle (BEV) pertama dari pabrikan besar yang diproduksi lokal.

Lebih detail mengenai jarak tempuhnya, Ioniq 5 Prime Standard Range dan Ioniq 5 Signature Standard Range dapat dikendarai sejauh 384 km dalam sekali pengecasan.

Sementara untuk Ioniq 5 Prime Long Range punya jarak tempuh maksimum 481 km dan Ioniq 5 Signature Long Range menjanjikan jarak tempuh hingga 451 km.

harga hyundai ioniq 5

Pada 2 pekan lalu, HMID mengumumkan pembaruan dengan menyematkan fitur Bluelink pada Ioniq 5 seperti yang ada di Stargazer.

Hal ini membuat harga Hyundai Ioniq 5 dengan Bluelink mengalami kenaikan sekitar Rp11 jutaan.

Varian Prime Standard Range dijual Rp748 juta dan Prime Long Range dijual Rp789 juta.

Sementara itu varian Signature Standard Range dijual Rp809 juta dan Signature Long Range dijual Rp859 juta.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 1,587

Biaya Ngecas Hyundai Ioniq 6 Jakarta—Semarang, Berapa Sih?

Semarang — Melakukan perjalanan dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah ternyata tak butuh biaya banyak untuk ‘ngecas’ Hyundai Ioniq 6.

Hal tersebut kami buktikan lewat kesempatan Media Drive Experience with Ioniq 5 dan Ioniq 6 yang digelar oleh PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).

Di kesempatan ini kami diajak melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Pulau Bali menggunakan 2 mobil listrik tersebut.

Rutenya meliputi Jakarta, Semarang, Surabaya, Banyuwangi, dan berakhir di Bali yang dimulai sejak Senin (2/10/2023) hingga Jumat (6/10/2023).

Kebetulan, pada hari pertama kami mendapatkan kesempatan untuk langsung mencicipi Hyundai Ioniq 6.

biaya ngecas ioniq 6

Perjalanan kami mulai dari Hyundai SCBD menuju Semarang, tapi sebelumnya kami diajak untuk singgah di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.

Usai melakukan factory visit, perjalanan kami teruskan menuju Hotel Padma Semarang via Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) sekaligus makan siang bersama.

Sebagai gambaran, jarak dari Hyundai SCBD menuju pabrik HMMI hingga berakhir di hotel yakni sekitar 460 km.

Di atas kertas jarak tempuh ini sebenarnya mampu dilahap dengan mudah oleh Hyundai Ioniq 6 bermodalkan baterai penuh.

Menurut catatan spesifikasi Hyundai Ioniq 6, daya jelajah mobil listrik buatan Korea Selatan ini berkisar 519 km dalam posisi baterai 100%.

Namun, kami memulai perjalanan dari SCBD dengan kondisi baterai 98% dengan jarak tempuh menurut layar di 438 km.

Kok beda jauh sama speknya, ya?

biaya ngecas ioniq 6

Kondisi jalan ketika kami memasuki Tol KM37 terpantau ramai lancar dengan kecepatan rata-rata di 100-120 km/jam.

Setelah 50 menit berkendara, kami tiba di rest area KM130A Cipali untuk beristirahat sambil melakukan pengisian daya.

Di sini terdapat SPKLU Ultra Fast Charging 200 kW yang mana bisa digunakan untuk Ioniq 6 karena memiliki fitur fast charging.

Bahkan mobil listrik ini bisa menggunakan pengisian daya hingga 350 kW, sehingga pengisian dayanya jauh lebih singkat.

Posisi baterai ketika di rest area KM130A terpantau ada di 59% dengan jarak tempuh 239 km ke depan.

Biaya Ngecas Hyundai Ioniq 6

Nah, di sinilah kami membuktikan biaya ngecas Hyundai Ioniq 6 terbilang murah dan tak butuh waktu lama.

Di SPKLU ini terdapat 2 pilihan, yakni arus AC (normal) dan DC (ultra fast charging).

Untuk memangkas waktu, kami memilih arus DC yang kira-kira membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk mengisi baterai hingga penuh 100%.

Awalnya kami hanya mengisi daya baterai sebanyak 18,6 kWh selama 10 menit, tapi ternyata baterai belum penuh terisi.

Kami pun segera melakukan pengisian daya lagi sebesar 15,6 kWh selama lebih kurang 23 menit untuk mengisinya hingga penuh.

Lantas, berapa total biaya ngecas Hyundai Ioniq 6 menggunakan ultra fast charging di SPKLU rest area KM130A Cipali?

Berikut rincian biayanya:

  • 18,6 kWh – Rp49.374
  • 15,6 kWh – Rp41.344

Secara total, biaya ngecas Hyundai Ioniq 6 ini hanya berkisar Rp90.718 saja dari Jakarta menuju Semarang.

Gimana, murah kan?

Oh iya, setelah baterai diisi penuh, layar menampilkan jarak tempuh mobil ini sekitar 456 km.

Jadi, dari Jakarta menuju Semarang kami hanya melakukan sekali pengisian daya saja di rest area KM130A Cipali tadi.

Setibanya di hotel, sisa baterai kami berada di 18% yang masih bisa diajak berkendara sejauh 70 km ke depan.

Dalam perjalanan dari rest area KM130A menuju Semarang, kecepatan rata-rata kami ada di 120 km/jam.

Agar tidak mengantuk, sesekali kami mengajak mobil ini ‘berolahraga’ untuk dipacu hingga lebih dari 130 km/jam.

Spesifikasi Hyundai Ioniq 6

Untuk informasi lebih detail mengenai Hyundai Ioniq 6 bisa disimak pada tabel di bawah ini.

P x L x T4.855 mm x 1.880 mm x 1.495 mm
Wheelbase2.950 mm
Tipe Motor Permanent Magnet Synchronous (Depan dan Belakang)
Tenaga Maksimum239 kW
Torsi Maksimum605 Nm
Tipe BateraiLiquid cooled Lithium-ion
Kapasitas Baterai77,4 kWh
Waktu Pengecasan Standar 10—100 Persen
  • 11 jam 45 menit @ 7kW
  • 7 jam 20 menit @ 10,5 kW
Sistem Penggerak RodaAll Wheel Drive (AWD)
Estimasi Jarak Tempuh Maksimal519 km
Kecepatan Maksimum185 km/jam
Akselerasi 0—1005,1 detik
80—120 km3,3 detik
Ukuran Roda245/40 R20

Saat ini harga Hyundai Ioniq 6 berdasarkan situs web resminya adalah Rp1,197 miliar On The Road (OTR) Jakarta.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 1,933

Performa Hyundai Ioniq 6 Tembus 192 Km/jam, Mentok!

Semarang — Kami berhasil dibuat terkejut dengan performa mobil listrik Hyundai Ioniq 6 yang ternyata sangat kencang!

Pembuktian tersebut kami lakukan lewat Electric Vehicle Media Drive Experience with Ioniq 5 dan 6 dari Jakarta menuju Bali.

Sebelum membahas mengenai performa, yuk kenalan dulu dengan spesifikasi Hyundai Ioniq 6.

performa hyundai ioniq 6

Hyundai Ioniq 6 hadir dengan begitu banyak fitur bantuan berkendara dengan keterlibatan elektronik di dalamnya.

Contohnya ada EV Performance Tune Up yang bisa mengatur tenaga motor, sensitivitas akselerator, tenaga kemudi, dan mode driveline supaya sesuai dengan gaya pengemudi.

Diketahui dari data di atas kertas, Hyundai membenamkan motor listrik permanent magnet synchronous di roda depan dan belakang.

Artinya, mobil ini memiliki sistem penggerak di setiap rodanya atau karib disapa All Wheel Drive (AWD).

Tipe baterainya liquid cooled lithium-ion berkapasitas 77,4 kWh yang punya daya jelajah hingga 519 km pada posisi baterai 100%.

Hal ini membuat Hyundai Ioniq 6 mampu mengeluarkan tenaga hingga 325 hp dengan torsi maksimum 650 Nm.

performa hyundai ioniq 6

Menurut klaim Hyundai, mobil listrik ini mampu melesat hingga kecepatan maksimum 185 km/jam.

Lalu, apakah benar bisa sekencang itu?

Ternyata berdasarkan pengetesan yang kami lakukan, performa Hyundai Ioniq 6 ini jauh lebih kencang dari catatan brosurnya!

Performa Hyundai Ioniq 6

Kesempatan menguji performa ini kami lakukan di Tol Cipali dari KM130A hingga Exit Tol Semarang, Jawa Tengah.

Sepanjang perjalanan kami sempat mencoba untuk memacu mobil ini hingga batas tertingginya.

Disclaimer dulu ya, pengujian ini kami lakukan ketika kondisi jalan tol benar-benar kosong di depan dan belakang.

Hal seperti ini sebenarnya tidak patut, namun demi menjawab rasa penasaran akhirnya terpaksa kami lakukan.

Interior Hyundai Ioniq 6

Ketika ingin menginjak pedal gas dalam-dalam, kami pindahkan mode berkendara dulu dari Eco ke Sport.

Oh iya, mobil ini dibekali dengan 3 mode berkendara yang terdiri Eco, Normal, dan Sport.

Perbedaan tenaganya benar-benar sangat terasa ketika setiap mode dipindah, dari Eco ke Normal perubahannya begitu menghentak.

Begitupun dari Normal ke Sport, jambakan tenaganya bisa dirasakan secara langsung ketika tombol mode di sisi kiri bawah setir ditekan.

Kami pindahkan mode Sport saat kecepatan berada di 80 km/jam.

Saat melihat kondisi jalan sudah sepi depan dan belakang kami segera menginjak pedal gas.

Hasilnya mobil seakan menjelma menjadi predator buas yang siap mengejar mangsa di depannya.

Kecepatan pun naik sangat drastis tanpa effort apapun. Semakin pedal gas diinjak, semakin kencang lari mobil ini.

Tanpa terasa kami tak bisa membedakan adrenalin dan rasa takut yang tiba-tiba datang saat itu.

Sekitar 15 detik menginjak pedal gas, kami coba melihat speedometer yang ternyata sudah menunjukkan angka 192 km/jam. Kenceng banget!

Untuk menaikkan kecepatan lagi rasanya sudah tidak bisa, karena ternyata mobil ini memiliki speed limit di angka 192 km/jam.

Pabrik memberikan speed limit ini tentu dengan tujuan keamanan dan keselamatan ketika berkendara.

Usai melihat kecepatan yang sangat tinggi, kami segera menginjak pedal rem untuk menurunkan kecepatan.

Fitur berkendara drive mode Hyundai Ioniq 6

Rem diinjak, regenerative braking di mobil ini langsung mengkonversi energi untuk mengisi baterai yang berkurang deras ketika dipacu.

Bisa tebak berapa biaya ngecas mobil listrik Hyundai Ioniq 6 ini?

Hal ini tentu menjadi data bagi kami jika performa Hyundai Ioniq 6 ini benar-benar melebihi catatan brosurnya.

Patut diakui jika kemampuan ‘berlarinya’ sangat bisa diandalkan dan cocok melekat di mobil berdesain sporty ini.

Sepertinya klaim akselerasi 0—100 dalam 5,1 detik ini benar-benar bukan isapan jempol saja tetapi bisa dibuktikan.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 1,389

Murah! Segini Biaya Ngecas Ioniq 5 dan 6 Roadtrip Jakarta-Bali

Siapa yang menyangka jika biaya ngecas mobil listrik Hyundai Ioniq 5 maupun Ioniq 6 ketika dipakai roadtrip dari Jakarta ke Bali cukup murah.

Bahkan secara total biaya ngecas mobil listrik dari Jakarta ke Bali ini tak lebih dari Rp400 ribu sekali jalan.

Jakarta – Semarang

Lewat Electric Vehicle Media Drive Experience with Ioniq 5 dan 6 kami bisa mendapatkan kisaran biayanya.

Dari Jakarta menuju Semarang, kami menggunakan Hyundai Ioniq 6 yang memiliki daya jelajah menurut brosur 519 km dari posisi baterai 100%.

Tapi realitanya, ketika baterai 100% ternyata jarak tempuhnya hanya ada di angka 438 km yang artinya selisih jauh dari klaim pabrikan.

biaya ngecas mobil listrik bali

Perjalanan dari Jakarta ke Semarang kami mulai dari Hyundai SCBD dan berakhir di Hotel Padma Semarang.

Jaraknya sekitar 460 km jika dihitung dari Hyundai SCBD, mampir ke pabrik Hyundai Cikarang, dan langsung ke Padma Semarang.

Kami hanya melakukan sekali pengecasan di Rest Area KM130A Cipali. Di sini posisi baterai sisa 59% dan segera kami cas hingga 100%.

Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp90.718 dengan konsumsi 34,2 kWh untuk membuat baterainya penuh.

  • Pemakaian listrik SPKLU 200 kW : 34,2 kWh
  • Biaya : Rp90.718

Semarang – Surabaya

Dari Semarang, Jawa Tengah ke Surabaya, Jawa Timur mobil sudah dicas hingga 100% di SPKLU PLN menggunakan arus DC 60 kW.

Estimasi waktu pengisian daya ini berkisar 73 menit dengan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp164.298 (39 kWh).

Sebelum menuju Semarang, kami singgah terlebih dahulu di Solo, Jawa Tengah untuk makan siang sekaligus mengisi daya.

biaya ngecas mobil listrik bali

Pada hari kedua ini kami memakai Ioniq 5 Long Range yang memiliki daya jelajah hingga 451 km.

Jarak dari Semarang ke Surabaya sekitar 342 km, namun kami diminta untuk adu irit dari Solo hingga Surabaya.

Makanya, seluruh mobil dicas hingga 90% agar penghitungannya lebih mudah dan valid untuk digunakan sebagai data.

Ketika dicas di Solo, biaya yang dikeluarkan hanya Rp26.475 untuk membayar daya 9,74 kWh.

  • Pemakaian listrik total : 48,74 kWh
  • Biaya : Rp190.773

Surabaya – Banyuwangi

Pada hari ketiga, kami memakai Ioniq 5 untuk melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebelumnya mobil sudah dicas baterainya sebanyak 39 kWh dengan biaya Rp101.824 di SPKLU Resto Ayam Goreng Gringging.

Di perjalanan kami banyak menggunakan fitur regenerative braking untuk memaksimalkan konversi energi agar menjadi daya listrik.

Usai menempuh 7 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di Banyuwangi sebelum esok harinya melanjutkan perjalanan ke Bali.

Di Banyuwangi baterai masih menyisakan 27% yang masih memiliki daya jelajah 123 km ke depan untuk dipakai.

Keesokan harinya sebelum melanjutkan perjalanan, baterai sudah diisi penuh di hotel.

Hal ini berkat instalasi yang dipasang Hyundai di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, biaya ngecasnya gratis.

Sehingga jalan ke Pulau Dewata besok tanpa pengeluaran untuk melakukan pengisian daya baterai.

Banyuwangi – Bali

Masuk hari keempat, kami lanjutkan perjalanan dari Banyuwangi ke Bali dengan posisi baterai di 100%.

Titik akhir kami terletak di Hotel Mulia Resort Nusa Dua dengan estimasi 7 jam perjalanan.

biaya ngecas mobil listrik bali

Ketika sampai di tujuan, posisi baterai masih tersisa 69% yang artinya masih punya daya jelajah yang sangat panjang.

Perjalanan cukup irit, lantaran kondisi jalan saat itu juga terbilang lancar dan sedikit terkena macet ketika siang hari.

Jakarta – Bali

Setelah kami catat, ternyata biaya ngecas mobil listrik dari Jakarta ke Bali untuk dipakai roadtrip sangat murah!

Kalau ditotal, angka yang dikeluarkan selama pengecasan baterai ada di Rp383.585 selama perjalanan 4 hari.

Artinya, total biaya ngecas mobil listrik dari Jakarta ke Bali tak sampai Rp400 ribu yang mana jauh lebih mahal biaya tol.

Rincian Biaya Ngecas Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 Jakarta-Bali

Berikut catatan detail biaya ngecas mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 Jakarta-Bali

Tempat PengecasanBiaya (Rp)
Rest Area KM130A Cipali90.718
SPKLU PLN UID164.298
SPKLU PLN UP326.745
Resto Ayam Gringging101.824
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiGratis
Total383.585

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 1,873

Review Hyundai Ioniq 6: Nggak Cocok Buat Penumpang!

Artikel review kali ini akan membahas impresi mengendarai mobil listrik Hyundai Ioniq 6 dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah.

Sebelumnya kami mendapatkan kesempatan melakukan test drive review Hyundai Ioniq 6 lewat Electric Vehicle Media Drive Experience pada pekan lalu.

review hyundai ioniq 6

Di sini kami diberikan kesempatan untuk mengendarai Ioniq 5 dan Ioniq 6 dari Jakarta menuju ke Pulau Bali.

Pada perjalanan yang kami lakukan dari Senin (2/10/2023) hingga Jumat (6/10/2023), kami mendapat kesempatan mencicipi Ioniq 6 di hari pertama.

Seperti apa impresi berkendaranya?

Posisi Duduk Belakang Melelahkan!

Sebagai gambaran, perjalanan selama 5 hari ini kami mulai dari Hyundai SCBD, Jakarta Selatan.

Di dalam 1 mobil yang kami gunakan terdiri dari 4 jurnalis dari media yang berbeda-beda.

Rute di hari pertama diharuskan menuju Semarang yang berakhir di Hotel Padma Semarang, tapi sebelumnya mampir dulu di pabrik HMMI Cikarang, Jawa Barat.

review hyundai ioniq 6

Salah satu rekan kami pun ingin mencoba menyetir terlebih dahulu, sisanya segera duduk di belakang untuk mencoba menjadi penumpang.

Sepanjang perjalanan dari Jakarta menuju pabrik HMMI Cikarang, ternyata kami menilai duduk di belakang adalah sebuah kesalahan.

Rasanya di luar ekspektasi kami yang membayangkan betapa nikmatnya duduk di belakang menjadi bos-bos yang disupiri.

Belum ada setengah perjalanan ke pabrik, bagian punggung dan pinggang sudah terasa sangat pegal sekali.

Apalagi jok baris kedua ini tak bisa diatur reclining-nya seperti Ioniq 5, ditambah bahan busanya menurut kami terasa lebih keras dari Ioniq 5.

Kami sudah mencoba berbagai posisi duduk agar membuat badan tidak terasa cepat pegal dan lelah. 

performa hyundai ioniq 6

Tapi apa daya, kami tak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan dan harus dengan pasrah menerima sedikit penderitaan ini.

Sebagai gambaran, postur tubuh tim Carmudi sekitar 172 cm dengan berat 79 kg. Ketika bagian bokong menempel pada ujung jok, kepala akan sedikit menempel plafon.

Desain Ioniq 6 yang bagian belakangnya menurun membuat ruang kepala penumpang belakang menjadi sempit.

Bagian bawah jok juga terbilang pendek dan tak mampu menyangga paha dengan sempurna.

Menurut kami bagian yang membuat pegal adalah sandaran punggung yang lekukannya dibuat agak dalam sehingga punggung terpaksa membungkuk.

review hyundai ioniq 6

Hal inilah yang menurut pengamatan kami menjadi penyebab rasa sakit di punggung dan pinggang cepat terasa.

Usai menjadi penumpang sekitar 2 jam lebih, akhirnya kami pun tiba di pabrik HMMI dan segera memutuskan untuk menjadi pengemudi.

Review Rasa Suspensi Hyundai Ioniq 6: Kaku!

Usai melakukan factory visit, kami meneruskan perjalanan via Tol Cipali, namun diharuskan singgah terlebih dulu di rest area KM130A.

Dari pabrik menuju rest area KM130A Cipali, giliran kami yang mengendarai mobil buatan Korea Selatan ini.

Rasanya sangat berbeda jauh ketika menjadi penumpang di belakang dan pengemudi yang bisa mengontrol segalanya dari depan.

Karakter suspensi dari mobil ini benar-benar stiff atau kaku, mirip beberapa mobil sport Eropa yang pernah kami cicip beberapa tahun lalu.

Interior Ioniq 6

Hyundai Ioniq 6 dengan mudah mampu diajak bermanuver, tapi harus menjadi catatan jika setirnya terasa cukup direct. Butuh penyesuaian sebelum melakukan manuver.

Setir baru dibelokkan sedikit, mobil sudah segera berbelok. Sehingga untuk bisa berbelok dengan halus bisa dilakukan dengan gerakan setir yang minim.

Pengaturan jok sudah memakai elektrik dan di bagian setir juga sudah disematkan beragam tombol untuk memudahkan pengemudi.

Tenaga Buas!

Tiba di rest area KM130A Cipali, kami diharuskan mengisi daya baterai di SPKLU Ultra Fast Charging 200 kW.

Dalam waktu 33 menit, baterai sudah terisi penuh 100% dari sebelumnya di angka 59% dengan biaya Rp90 ribuan saja. Lanjut gaspol lagi.

Sejak meninggalkan jejak di rest area ini, kami mencoba melakukan eksplorasi performa dari mobil ini.

performa hyundai ioniq 6

Hasilnya ternyata di luar dugaan kami. Mobil ini punya performa yang cukup buas, terutama di mode Sport.

Oh iya, Hyundai Ioniq 6 dibekali dengan mode berkendara yang terdiri dari Eco, Normal, dan Sport.

Setiap mode memberikan efek yang berbeda-beda, bahkan berpengaruh besar pada stir ketika dikendarai.

Di mode Eco, setir akan terasa sangat ringan dan memudahkan untuk berpindah jalur saat di tol.

Mode Normal, setirnya akan terasa lebih berat seakan mengikuti kebutuhan tenaga lebih besar yang dikeluarkan.

Pada mode Sport, setirnya terasa cukup berat dan jambakan tenaga yang dihasilkan langsung bisa dirasakan instan.

Interior Hyundai Ioniq 6

(Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Bahkan saat memindahkan dari mode Eco ke Normal dan dari Normal ke Sport lonjakan tenaganya benar-benar signifikan.

Kami merasa sedikit ‘terjambak’ ketika memindahkan dari mode Normal ke Sport. Respons motor listrik juga jauh lebih instan.

P x L x T4.855 mm x 1.880 mm x 1.495 mm
Wheelbase2.950 mm
Tipe Motor Permanent Magnet Synchronous (Depan dan Belakang)
Tenaga Maksimum239 kW / setara 320 hp
Torsi Maksimum605 Nm
Tipe BateraiLiquid cooled Lithium-ion
Kapasitas Baterai77,4 kWh
Tipe transmisi Single speed reduction gear
Waktu Pengecasan Standar 10—100 Persen
  • 11 jam 45 menit @ 7kW
  • 7 jam 20 menit @ 10,5 kW
Sistem Penggerak RodaAll Wheel Drive (AWD)
Estimasi Jarak Tempuh Maksimal519 km
Kecepatan Maksimum185 km/jam
Akselerasi 0—1005,1 detik
80—120 km3,3 detik
Ukuran Roda245/40 R20 lebar 8,5 inci

Mobil berpenggerak AWD ini di atas kertas mampu memuntahkan tenaga hingga 239 kW atau setara 320 hp pada mesin bensin.

Torsinya pun juga sangat besar, di angka 605 Nm yang dengan mudah memompa adrenalin pemiliknya dalam waktu singkat.

Kami sempat mencoba jika Ioniq 6 mampu dipacu hingga kecepatan maksimum di angka 192 km/jam ketika kendaraan di depan maupun belakang sangat jauh.

Hyundai Ioniq 6 Indonesia

(Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Angka 192 km/jam ini dirasa sudah mentok, dan tidak mau menambah kecepatan lagi meskipun pedal gas diinjak dalam-dalam.

Menurut kami hal ini berkat adanya limiter demi memberikan keamanan bagi para pemilik agar tidak memacu kendaraannya terlalu kencang.

Setelahnya kami kembali berjalan konstan menggunakan mode Normal dan Eco lantaran di mode Sport cukup menguras kapasitas baterai.

Catatan performa ini tentunya melewati klaim brosur. Pada brosur dikatakan jika mobil ini memiliki kecepatan maksimum 185 km/jam.

Konsumsi Baterai Hyundai Ioniq 6

Usai melakukan perjalanan yang cukup membosankan membelah Tol Cipali, kami pun istirahat sejenak di rest area KM379.

Di sini kami melakukan regrouping dengan mobil lain sebelum mengakhiri perjalanan di Padma Semarang.

Dari rest area KM130A baterai penuh 100%, saat tiba di rest area KM379 terpantau baterai masih tersisa sekitar 33%.

(Foto: Carmudi)

Menurut klaim pabrikan, mobil ini bisa melaju hingga 519 km dari posisi baterai 100%.

Tapi ternyata realitanya ketika baterai di posisi 100%, MID memperkirakan jika jarak tempuh ke depan berkisar di 480-an km saja. Silakan menilai sendiri, ya.

Sekitar pukul 21:00 WIB, kami pun tiba di Hotel Padma Semarang untuk beristirahat sebelum keesokan harinya melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, Jawa Timur dan berakhir di Bali.

Pada hari berikutnya, kami memutuskan untuk memilih Hyundai Ioniq 5 lantaran terasa jauh lebih nyaman saat duduk di depan maupun belakang.

Kesimpulan Review Hyundai Ioniq 6

Usai menjadi penumpang dan mengendarai Hyundai Ioniq 6 dari SCBD Jakarta menuju Semarang dengan jarak 460 km akhirnya bisa kami tarik kesimpulan review.

Mobil yang dijual dengan harga Rp1,197 miliar OTR Jakarta ini rasanya memang lebih cocok dikemudikan sendiri.

Kesenangan berkendara yang dihasilkan bisa dirasakan secara langsung di balik setir, terutama Anda yang gemar melakukan perjalanan jauh.

Hyundai dan Kia

Saat dihadapkan dengan trek lurus dengan kontur jalan bergelombang seperti Tol Cipali, mobil ini membuat badan terasa lebih cepat pegal dan lelah.

Berbeda jauh dengan Ioniq 5 yang mampu memberikan kenyamanan lebih baik dari segi suspensi.

Ioniq 6 sejatinya memang dirancang untuk bisa mumpuni melaju di atas jalan aspal, bukan jalan bergelombang.

Performa buas, setir yang terasa direct, dan suspensi yang kaku secara tidak langsung sudah merefleksikan hal tersebut.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 4,080

Begini Asyiknya Perjalanan Berkat Fitur V2L pada Hyundai Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6

Jakarta — Vehicle to Load (V2L) pada Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6 merupakan fitur canggih nan inovatif dari Hyundai berkat penggunaan platform Electric-Global Modular Platform (E-GMP).

Fitur V2L hyundai ioniq untuk mengecas perangkat elektronik

Fitur V2L memungkinkan para penggunanya dapat mengecas peralatan elektronik di mana dan kapan saja. (Foto: Hyundai)

 

E-GMP sendiri merupakan platform kendaraan pertama dari Hyundai Motor Group yang khusus dirancang untuk model Battery Electric Vehicle (BEV).

Platform ini pun diklaim dapat meningkatkan kenyamanan serta keamanan selama berkendara menggunakan mobil listrik.

Seperti disebutkan tadi, platform E-GMP mendukung penggunanya dalam memanfaatkan fitur V2L pada Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6.

Berkat fitur canggih V2L ini para penggunanya mampu mengecas peralatan elektronik di mana dan kapan saja.

Fitur V2L disebut menjadi lebih seamless sehingga sangat mudah digunakan dan aman.

Platform E-GMP memungkinkan Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6 memiliki port pengecasan yang dapat digunakan secara dua arah (menerima maupun menyuplai daya listrik).

V2L pun kemudian menjadi solusi penggunanya untuk mendapatkan sumber listrik di mana saja, bahkan di dalam maupun di luar mobil.

Berdasarkan data rilisan Hyundai Motors, V2L di Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6 dapat memasok daya AC (230V/50Hz) dengan konsumsi daya maksimal hingga 3,6 kW.

Dengan demikian, Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6 dapat menjadi “power bank” untuk berbagai peralatan elektronik dengan lancar seperti alat rumah tangga hingga EV berukuran kecil seperti skuter listrik.

Demi mencegah overload, V2L juga telah dilengkapi sistem guna menjamin keamanan selama pengecasan.

Indoor  V2L pada Hyundai Ioniq 5 Bluelink (Foto: Hyundai)

Indoor V2L

Port V2L di dalam mobil berada di bawah kursi baris kedua.

Indoor V2L bisa digunakan ketika mobil dalam kondisi menyala maupun sedang berjalan.

Fitur ini sangat mudah digunakan, yakni hanya cukup membuka penutup port sebelum menyambungkan perangkat elektronik yang hendak dicas.

Status fitur V2L bisa dilihat dari warna lampu yang menyala pada port.

  • Hijau: Stand by mode yang artinya fitur berfungsi normal.
  • Merah: Tidak ada daya listrik yang mengalir.
Fitur V2L hyundai ioniq untuk mengecas perangkat elektronik

Outdoor V2L yang memasang V2L External Adaptor orisinal dari Hyundai pada port pengecasan mobil. (Foto: Hyundai)

Outdoor V2L

Untuk Outdoor V2L yang memasang V2L External Adaptor orisinal dari Hyundai pada port pengecasan mobil.

Fitur Outdoor V2L bisa dipakai saat kendaraan dalam kondisi mati atau berhenti.

Berikut ini cara menggunakan Outdoor V2L:

  1. Atur batas penarikan daya listrik dari 20% hingga 80% dari head unit pada menu EV, lalu pilih opsi EV Charge Transfer V2L.
  2. Sambungkan V2L External Adaptor pada port pengecasan kendaraan. Buka penutup V2L External Adaptor, sambungkan perangkat elektronik yang diinginkan, lalu tutup kembali.
  3. Tekan tombol on/off pada V2L External Adaptor agar daya listrik dapat langsung digunakan sesuai kebutuhan.
  4. Pastikan daya listrik mengalir, periksa nyala lampu hijau pada V2L External Adaptor atau indikator V2L yang muncul pada head unit.
  5. Untuk menghentikan penggunaan Outdoor V2L, tekan tombol on/off pada V2L External Adaptor, tekan tombol pengunci dan pembuka kunci pintu mobil pada smart key, lalu lepas V2L External Adaptor dari port pengisi daya kendaraan.

Baca Juga: Berapa Harga Konektor V2L untuk Ioniq 5?

Ketika menggunakan fitur V2L, kita bisa monitoring kinerjanya melalui LCD cluster display Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6.

Terdapat 3 keterangan atau status yang perlu diketahui, yakni:

“V2L has ended. Battery level has reached the set value”

Status ini menandakan bahwa mobil berhenti menyuplai daya listrik dan fitur V2L telah selesai sesuai batas konsumsi yang telah ditentukan.
Untuk melanjutkan V2L tetap aktif, kita bisa menurunkan batas konsumsi kendaraan listrik dari yang telah ditentukan sebelumnya.

“V2L stopped due to excessive power use”

Status ini menandakan bahwa perangkat listrik yang dicas memerlukan daya yang lebih besar daripada yang bisa disuplai mobil.
Oleh karenanya, pastikan dulu total konsumsi listrik dari perangkat yang mau dicasnya, yakni tidak melebihi output daya maksimal 3,6 kW.

“V2L conditions not met”

Status ini berarti ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan bagi pengguna untuk mengaktifkan fitur V2L.

V2L Hyundai Ioniq 5

(Foto: Carmudi)

Penggunaan Fitur V2L untuk Kegiatan Sehari-hari dan Kondisi Darurat

Fitur V2L pada Hyundai Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6 memberikan fleksibilitas kepada pengguna dalam mengecas alat elektronik selama perjalanan.

Ini memungkinkan pengemudi untuk mengisi daya smartphone atau laptop saat mereka bepergian, membuat bekerja di mobil lebih nyaman.

Bagi yang ingin pergi jalan-jalan atau mudik, kendaraan ini dapat berfungsi sebagai mobil snack bar di rest area, dengan V2L mendukung peralatan seperti pembuat kopi atau ketel listrik.

Selain itu, untuk camping, fitur V2L memungkinkan pengguna menghidupkan berbagai perangkat, termasuk kompor listrik portabel dan peralatan hiburan.

Baca Juga: Punya Fitur V2L, Hyundai Ioniq 5 Ibarat Powerbank Berjalan

Dalam situasi darurat, fitur ini dapat mengisi daya kendaraan lain yang kompatibel.

Keseluruhan, fitur V2L memberikan kenyamanan dan fleksibilitas dalam berbagai situasi perjalanan.

Penulis: Dimas Hadi

(ADV)

Post Views: 1,839