Chery Ungkap Varian Baru Omoda 5, Mesin 1.6T AWD

Jakarta — Chery telah mengumumkan akan menghadirkan varian baru dari Omoda 5 bermesin bensin.

Hal ini cukup mengejutkan lantaran Chery sendiri tengah mempersiapkan Omoda 5 EV yang rilis tahun depan.

Chery telah mengumumkan akan menghadirkan varian baru dari Omoda 5 bermesin bensin 1.6 turbo berpenggerak FWD dan AWD. (Foto: Carmudi)

Kabar tentang kemunculan varian baru ini diketahui dari siaran resmi yang masuk ke meja redaksi Carmudi.

Namun, tidak disebutkan jelas tentang varian apa yang dimaksud.

Demi mendapatkan jawaban yang jelas, kami pun mencoba mengungkap jawaban dari PT Chery Sales Indonesia.

Executive Vice President PT CSI Qu Jizong pun buka suara bahwa varian terbaru dari Omoda 5 ini menggunakan mesin 1.600cc turbo berpenggerak roda depan (forward wheel drive/FWD) dan all wheel drive (AWD).

“Omoda 5 FWD dan AWD diluncurkan dalam waktu dekat, tahun ini, sebelum Omoda 5 EV diluncurkan,” kata pria yang juga akrab disapa Mr. Frank ini di sela peresmian Chery City Store Qbig, Rabu (13/9/2023) kemarin.

Bukan Facelift, Chery Berencana Tambah Varian Baru Omoda 5

(Foto: Chery)

Nantinya, sebelum model EV hadir di pasaran, varian terbaru yang ditengarai akan dinamakan Omoda 5 GT ini akan menjadi yang teratas.

Melalui pernyataan resmi PT CSI, harga Omoda 5 GT nantinya berkisar Rp480 jutaan.

Sebagai gambaran, saat ini Chery Omoda 5 tersedia dalam 2 varian; Z Rp329 juta dan RZ Rp399 juta.

Melihat spesfikasi yang akan ditawarkan Omoda 5 GT, crossover ini akan ‘bermain’ sendiri.

Terlebih lagi, pasar segmen tersebut terbilang sangat kecil.

spesifikasi dan harga Chery Omoda 5

Omoda 5 GT tipe FWD maupun AWD akan dirakit secara lokal di Indonesia. (Foto: Carmudi)

Kendati demikian, Vice President PT CSI Harry Kamora tidak menampik hal itu.

Volume maker itu tetap ada di (varian) Z dan RZ, jadi ini (varian GT) sebagai pelengkap,” kata Harry di kesempatan yang sama.

“Kami pada dasarnya sangat confident dengan model, desain, fitur, 1.600cc turbo yang punya tenaga luar biasa, dan AWD,” sambungnya.

Menariknya lagi, Omoda 5 GT tipe FWD maupun AWD akan dirakit secara lokal di Indonesia.

Penulis: Dimas Hadi

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 1,001

Harga Chery Omoda 5 GT Mulai dari Rp448,8 Juta, Tawarkan Mesin Lebih Buas

Tangerang — Chery Omoda 5 GT resmi dijual dengan harga mulai dari Rp448,8 juta dan menjadi sebagai varian ‘paling buas’ di Indonesia.

PT Chery Sales Indonesia (CSI) meluncurkannya di ICE, BSD, Tangerang, Jumat (29/9/2023).

Chery Omoda 5 GT terbaru harga

Chery Omoda 5 GT resmi dijual dengan seharga Rp448,8 juta dan menjadi sebagai varian ‘paling buas’ di Indonesia. (Foto: Carmudi/Rizen)

Sebagai gambaran, Chery Omoda 5 versi terdahulu (varian Z dan RZ) menggunakan mesin berkapasitas 1.500 cc turbocharge yang mampu menghasilkan tenaga 145 hp dengan torsi 230 Nm.

Sedangkan Omoda 5 GT menggendong mesin 1.600 cc turbocharge dengan keluaran tenaga mencapai 197 hp dan torsi puncak 290 Nm.

Qu Jizong, Executive Vice President PT CSI mengatakan memang Omoda 5 GT ini lebih fokus pada performa.

“Omoda 5 GT melambangkan lebih bertenaga, keamanan tingkat tinggi, futuristik, dan lebih berteknologi,” ungkapnya di sela peluncuran.

Melihat tenaga yang besar, Chery pun menyematkan transmisi otomatis dual clutch (DCT) 7-percepatan.

Transmisi ini menggantikan transmisi otomatis CVT 9-percepatan yang sebelumnya digunakan oleh Omoda 5 Z dan RZ.

Dengan transmisi ini, maka diharapkan bahwa Omoda 5 GT akan lebih fun to drive.

Chery Omoda 5 GT (7)

Omoda 5 GT menggendong mesin 1.600 cc turbocharge dengan keluaran tenaga mencapai 197 hp dan torsi puncak 290 Nm. (Foto: Carmudi)

Belum selesai sampai di situ, Chery juga memberikan 2 pilihan tenaga penggerak yakni Front Wheel Drive (FWD) dan All Wheel Drive (AWD).

Chery tak hanya fokus pada performa, handling Omoda 5 GT juga coba dioptimalkan dengan penggunaan suspensi Multi-link di bagian belakang yang mana sebelumnya menggunakan tipe Torsion Beam.

Penyematan suspensi ini diharapkan mampu meredam guncangan yang jauh lebih baik saat berkendara.

Sebagai informasi, Chery Omoda 5 GT rencananya akan diproduksi secara lokal dengan skema completely knocked down (CKD).

Hadirnya pilihan mesin 1.600 cc ini dipastikan tidak akan menghilangkan varian bermesin 1.500 cc yang sudah ada.

Konsumen tentunya akan lebih mudah memilih kebutuhan mobil sesuai karakter masing-masing pengemudi.

Daftar Harga Chery Omoda 5 GT

  • Chery Omoda 5 GT FWD: Rp448,8 juta
  • Chery Omoda 5 GT AWD: Rp488,8 juta

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 2,992

Omoda 5 GT Gendong Mesin Lebih Buas, Tapi Konsumsi BBM Diklaim Lebih Irit

i Tangerang — Walaupun Chery Omoda 5 GT hadir dengan tenaga yang jauh lebih besar, tapi konsumsi BBM mobil ini diklaim lebih irit dibandingkan varian di bawahnya oleh pabrikan.

Chery Omoda 5 GT dibekali mesin berkapasitas 1.598 cc, 4 silinder, turbo yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 197 hp dengan torsi maksimum 290 Nm.

konsumsi bbm omoda gt

Omoda 5 GT berpenggerak FWD. (Foto: Carmudi)

Angka tersebut terbilang impresif mengingat kapasitas mesinnya hanya selisih 100 cc dengan varian di bawahnya, Z dan RZ.

Limpahan tenaga ini disalurkan lewat transmisi dual clutch (DCT) 7-percepatan yang mana menjadi pembeda juga dengan varian sebelumnya.

Chery juga menawarkan Omoda 5 GT dalam 2 tipe penggerak, Front Wheel Drive (FWD) dan All Wheel Drive (AWD).

Harry Kamora, Vice President PT CSI menyebutkan salah satu hal yang membuat mesin Omoda 5 GT lebih irit karena penyematan Intelligent Combustion System (iHEC).

Berkat iHEC konsumsi BBM varian GT lebih efisien termal hingga 41% lebih baik dibandingkan mesin biasa.

Perbedaan konsumsi BBM antara versi FWD dan AWD pun dinilai tak berbeda jauh, hanya sekitar 3% saja.

Tingkat konsumsi BBM Chery Omoda 5 GT 6,8 liter/100 km atau 14,7 km/liter. (Foto: Carmudi)

Namun perlu dicatat juga, metode pengujian tersebut dilakukan di Tanah Air atau di negara asalnya Cina.

Apakah pengujian tersebut dilakukan di dalam kota atau luar kota dengan kecepatan konstan yang sangat mempengaruhi efisiensi.

“Omoda 5 GT ini juga memiliki konsumsi BBM di angka 6,8 liter per 100 km,” ujar Harry di sela peluncuran, Jumat (29/9/2023) lalu.

Jika dikalkulasi lagi, tingkat konsumsi BBM crossover ini ada di kisaran 14,7 km/liter.

konsumsi bbm omoda gt

Omoda 5 GT versi AWD menggunakan pelek hitam doff berukuran 19 inci. (Foto: Rizen/Carmudi)

Dengan klaim angka konsumsi BBM tersebut, rasanya Omoda 5 GT akan mampu menarik minat konsumen yang suka akan mobil performa.

Terlebih crossover satu ini juga dibekali dengan 6 mode berkendara yang terdiri dari Eco, Normal, Sport, Snow, Mud, dan Off-road.

Secara tampilan tak ada perbedaan antara versi FWD dengan AWD, hanya saja versi AWD menggunakan pelek satu warna yakni hitam doff.

Ukuran peleknya pun lebih besar 1 inci (19 inci) dibanding versi FWD yang menggunakan pelek 18 inci.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 1,642

Mobil Lubricants Rilis Oli Mesin Motor Sport Bareng Pembalap MotoGP KTM

Jakarta — PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) melalui merek Mobil Lubricants meluncurkan oli mesin untuk motor 4-tak terutama yang memiliki kapasitas dapur pacu 150—200cc.

Seremoni peluncuran di Jakarta, Rabu (11/10/2023) dihadiri oleh pembalap tim MotoGP Red Bull KTM Factory Racing, yaitu Brad Binder dan Jack Miller.

Diketahui, Mobil Lubricants merupakan mitra teknis tim balap Red Bull KTM Factory Racing.

Gandeng Pebalap MotoGP, Mobil Lubricants Rilis Oli Mesin Motor Sport

Seremoni peluncuran oli Mobil Lubricants di Jakarta, Rabu (11/10/2023) dihadiri pebalap tim MotoGP Red Bull KTM Factory Racing, yaitu Brad Binder dan Jack Miller. (Foto: Istimewa)

Adapun produk baru yang diluncurkan memiliki nama Mobil 1 Racing 4T 10W-40.

Secara spesifikasi produk ini merupakan oli mesin full synthetic untuk motor-motor kopling basah.

Sri Adinegara, Market Development Director EMLI menjelaskan oli mesin motor ini menyasar konsumen “social riders”.

Artinya mereka yang menyukai kendaraan roda dua sebagai bagian dari hobi atau lebih sekadar kendaraan sehari-hari.

“Kami mengajak para pecinta otomotif untuk merasakan sendiri inovasi ini. Mobil 1 Racing 4T 10W-40 hadir dengan formula terbaik untuk memberikan tenaga mesin yang konsisten, serta mendukung performa maksimal kendaraan pengguna,” katanya.

“Kami berharap produk ini dapat diterima dengan baik di pasar pelumas, dan menjadi pilihan utama bagi para pengguna motor premium di Tanah Air,” sambung pria jangkung tersebut.

Harga Mobil 1 Racing 4T 10W-40

Pada saat ini oli mesin anyar tersebut hanya tersedia dalam satu pilihan kemasan berukuran satu liter.

Selain di bengkel rekanan, konsumen juga bisa mendapatkan produk ini melalui toko resmi Mobil Official Store di beberapa platform jual beli online.

Oli Mesin Mobil Lubricants

Pantauan Carmudi di salah satu platform, oli Mobil 1 Racing 4T 10W-40 ditawarkan dengan banderol Rp180 ribu. (Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Pantauan Carmudi di salah satu platform, oli Mobil 1 Racing 4T 10W-40 ditawarkan dengan banderol Rp180 ribu.

Setidaknya ada tiga keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen dari produk ini.

Mobil 1 Racing 4T 10W-40 diklaim dapat membantu kebersihan mesin, memberikan perlindungan terhadap keausan pada suhu tinggi, dan memberikan perlindungan dari korosi.

Sri Adinegara menyoroti poin yang terakhir sebab para “social riders” bisa saja tidak menggunakan motor setiap hari, tapi hanya pada kesempatan-kesempatan tertentu, misalnya sunmori (sunday morning ride).

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 582

Tutup Radiator Mobil Rusak, Apa Efeknya ke Mesin?

Tutup radiator mobil rusak harus segera diganti. Walau ukuran benda ini tergolong kecil, tapi fungsinya sangat penting dalam menjaga sistem pendingin mesin bekerja sebagaimana mestinya.

Tutup radiator mobil rusak

(Foto: Pak Wheels)

Tutup radiator dalam beberapa literatur juga sering disebut sebagai radiator cap. Komponen ini berada persis di bagian paling atas dari sebuah radiator.

Para mekanik atau pemilik mobil biasa membuka dan menutup radiator cap saat hendak mengecek atau menambah volume cairan coolant radiator.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Merek Air Radiator Mobil, Mana yang Paling Bagus?

Tapi fungsinya bukan sebatas itu saja. Kalau diperhatikan dengan seksama, di dalam tutup radiator terdapat dua buah pegas yang berfungsi sebagai valve atau katup, yakni pressure spring dan vacuum spring.

Ditambah lagi dengan beberapa seal karet yang mengelilingi bagian luarnya.

Fungsi Tutup Radiator Mobil

  • Menjaga radiator coolant tidak bocor
  • Menjaga dan mempertahankan tekanan di dalam radiator
  • Sebagai mekanisme valve untuk menyalurkan coolant ke tabung cadangan
Fungsi tutup radiator mobil

(Foto: Agco Auto)

Untuk mengetahui fungsi tutup radiator akan lebih mudah jika sekalian membahas fungsi radiator secara umum.

Sebagai informasi, radiator itu sendiri berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat cairan pendingin alias coolant. Pada saat mesin sedang bekerja maka suhu coolant tersebut ikut naik.

Hal ini disertai dengan bertambahnya tekanan di dalam radiator. Pada titik ini, tutup radiator harus mampu menjaga tekanan tersebut dan mempertahankannya.

Untuk menjaga tekanan agar tidak menjadi lebih tinggi lagi maka coolant yang kondisinya sedang panas itu harus disalurkan ke wadah lain (reservoir tank atau tangki cadangan).

Nah, proses perpindahan coolant tersebut diatur oleh mekanisme pegas dan valve yang terdapat di dalam tutup radiator.

Apa yang Terjadi Jika Tutup Radiator Rusak?

Oleh karena itu, dapat dipastikan tutup radiator mobil rusak akan memiliki pengaruh langsung pada sistem pendingin mesin.

Karena seandainya pegas yang mengatur valve tidak mau terbuka maka radiator akan mengalami tekanan berlebihan saat mesin panas.

Alhasil, coolant akan mencari jalan keluarnya sendiri. Hal ini yang biasanya menyebabkan kebocoran tak diinginkan. 

Atau sebaliknya, pegas sudah terlalu lemah sehingga tak mampu menciptakan kevakuman untuk menyedot kembali coolant di tabung cadangan saat mesin sudah dingin.

Hal tersebut akan menyebabkan radiator kekurangan jumlah coolant untuk mendinginkan mesin.

Hal ini belum lagi jika melihat bentuk kerusakan pada seal karetnya, seperti getas atau pecah-pecah. Yang mana akan membuat cairan coolant menguap.

Ciri-Ciri Tutup Radiator Mobil Rusak

  • Kondisi karet-karet seal sudah getas
  • Tidak bisa menjaga dan mempertahankan tekanan radiator
  • Mesin sering mengalami overheat
  • Cairan coolant sering habis karena menguap

Mengetahui ciri-ciri tutup radiator mobil rusak bisa dimulai dengan melihat langsung kondisi fisiknya. Dalam hal ini inspeksi ditujukan pada seal karet yang mengelilingi bagian bawah tutup radiator.

Akan tampak dua buah seal karet, yaitu pressure seal (atas) dan vacuum seal (bawah). Pastikan kondisi karet-karet tersebut masih bagus dan belum getas.

Sebaliknya, jika kondisi karet-karet sudah rusak akan menyebabkan cairan coolant cepat habis karena menguap.

Walau demikian, cara ini memiliki kekurangan karena pada dasarnya hanya bisa dilakukan untuk mengecek kondisi seal-nya.

Bagaimana jika ingin mengecek kemampuan tutup radiator menjaga dan mempertahankan tekanan? Satu-satunya cara ialah dengan menggunakan alat bernama radiator cap tester.

Radiator cap tester

Radiator cap tester (Foto: TSUN Enterprise)

Wujudnya semacam pompa tangan yang dilengkapi dengan gauge untuk mengetahui simulasi tekanan yang diberikan pada tutup radiator.

Sebagai contoh, sebuah tutup radiator memiliki spesifikasi 1,1 bar. Itu artinya komponen tersebut harus bisa menahan dan mempertahankan tekanan sebesar itu (biasanya plus minus 0,15 bar).

Bahkan ketika berusaha diberi tekanan lebih besar secara terus menerus (dipompa terus). 

Dengan pengetesan seperti ini akan terlihat jika tutup radiator sudah rusak. Misalnya, tekanan terus naik hingga melebihi 1,1 bar.

Atau malah tekanan tidak bisa mencapai 1,1 bar sama sekali. Jika kondisinya demikian berarti tutup radiator tersebut sudah bocor.

Patut dicatat, jika konsumen ingin membeli radiator cap tester, jangan sampai tertukar dengan radiator tester. Karena wujud keduanya relatif mirip dan cara pengoperasiannya pun sama persis.

Apakah Tutup Radiator Semua Mobil Sama?

Dapat dipastikan bahwa tutup radiator memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendingin mesin mobil secara keseluruhan.

Wujud atau dimensinya boleh saja berukuran kecil, tapi perannya sangat vital. Pemilik mobil yang menyadari tutup radiator mobilnya rusak sudah semestinya segera melakukan penggantian.

Persoalan berikutnya pada tahap ini terutama bagi yang awam ialah memilih tutup radiator yang tepat untuk mobilnya.

Apakah semua tutup radiator mobil sama? Jawaban sederhananya adalah tidak.

Dijelaskan sebelumnya, tutup radiator punya tugas menahan dan mempertahankan tekanan di dalam radiator yang berasal dari panas mesin. Tekanan itu sendiri dapat berbeda-beda tergantung jenis mobilnya.

Cara paling mudah memilih tutup radiator pengganti yang tepat ialah membeli produk baru dengan spesifikasi yang sama persis.

Spesifikasi yang dimaksud ialah kode tekanan yang biasanya tercantum di bagian atas tutup radiator. Berdasarkan pengamatan Carmudi, di pasaran saat ini tiga jenis spesifikasi tutup radiator yang banyak beredar.

Tutup radiator spesifikasi 1,1

Tutup radiator spesifikasi 1,1 (Foto: Vernet Group)

Paling umum adalah tutup radiator dengan spesifikasi 1,1 kgf/cm² alias bar. Dalam beberapa produk, spesifikasi tersebut ditulis dengan satuan yang berbeda, yaitu kPa (kilopascal).

Jika dikonversi, 1,1 kgf/cm² adalah setara dengan 108 kPa. Jadi jangan bingung jika melihat tutup radiator spesifikasi 1,1 bar diganti dengan 108 kPa karena keduanya sama saja.

Keduanya sama-sama menandakan tekanan yang mampu dihadapi oleh tutup radiator tersebut. Spesifikasi tutup radiator lainnya yang juga bisa ditemui di pasaran ialah 0,9 bar dan 1,3 bar.

Harga dan Jadwal Penggantian Tutup Radiator

Perlu dipahami bahwa tutup radiator bukanlah komponen fast moving yang memiliki jadwal penggantian berkala. Hal ini sedikit berbeda dengan air radiator itu sendiri.

Mayoritas pabrikan menyarankan pemilik untuk melakukan penggantian air radiator setiap interval 40.000 km.

Tapi untuk tutup radiator, tidak ditemukan literatur yang mengharuskannya diganti dalam jangka waktu tertentu. Walau demikian suatu saat tutup radiator pasti akan mengalami kerusakan dan harus diganti yang baru.

Baca Juga: Bengkel Radiator Terdekat, Penolong Saat Ada Kebocoran atau Kerusakan

Sebagai langkah antisipasi, pengguna bisa saja meminta bengkel untuk melakukan pengecekan kondisinya setiap melakukan servis rutin. Penggunaan alat seperti halnya radiator cap tester sangat berguna mengetahui kondisi tutup radiator.

Jika mendapati tutup radiator sudah dalam kondisi tidak prima segera lakukan penggantian. Mengingat harga jual barunya tergolong masih terjangkau.

Tutup radiator Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk mobil Low MPV umumnya dijual sekitar Rp150-200 ribuan. 

Di samping itu, banyak juga produk aftermarket yang menawarkan keunggulan lebih, misalnya gauge yang menempel langsung di atas tutup radiator. 

Penggunaan produk aftermarket boleh-boleh saja asalkan spesifikasinya sesuai. Yang harus dihindari ialah menggunakan produk palsu karena dapat dipastikan kualitas barangnya akan mengecewakan.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 10,247

Fungsi Camshaft Mesin Mobil, Penting Dukung Kerja Valve dan Air Flow

Fungsi camshaft pada mesin mobil utamanya untuk mengatur buka tutup valve berdasarkan firing order.

Keberadaan camshaft erat hubungannya dengan mekanisme valve yang menjadi perhatian banyak pabrikan otomotif untuk meningkatkan performa atau konsumsi bahan bakar kendaraannya. 

Fungsi Camshaft pada Mesin Mobil

(Foto: Dekmake)

Fungsi Camshaft pada Mesin Mobil

Melansir informasi di situs web Auto2000 setidaknya ada empat fungsi camshaft, meliputi:

  • Mengatur buka tutup valve berdasarkan firing order
  • Memutar poros distributor
  • Menggerakkan fuel pump
  • Memberi sinyal kepada camshaft position sensor

Mengatur Buka Tutup Valve

Camshaft pada kendaraan bermotor roda empat memiliki bentuk seperti pipa panjang dan dilengkapi dengan tonjolan-tonjolan yang disebut cam lobe. Bagian ini terhubung dengan rocker arm yang mendorong valve.

Pada saat camshaft berputar maka valve akan terbuka atau tertutup mengikuti dorongan yang diberikan oleh cam lobe.

Di sisi lain, valve atau yang juga sering disebut sebagai klep berfungsi sebagai saluran intake dan exhaust. Camshaft dan valve bisa ditemui keberadaannya di cylinder head mesin kendaraan.

Memutar Poros Distributor

Fungsi camshaft pada mesin mobil berikutnya ialah memutar poros distributor yang letaknya berada pada sistem pengapian. Walaupun menurut sumber yang sama disebutkan kini tak semua mobil memiliki poros distributor.

Dalam hubungan antara camshaft dan poros distributor juga diperlukan komponen lain seperti drive gear untuk memutar poros distributor.

Menggerakkan Poros Fuel Pump

Secara tak langsung camshaft juga berhubung dengan sistem bahan bakar kendaraan. Lebih tepatnya camshaft bertugas memerintahkan fuel pump untuk bekerja memompa bahan bakar.

Terdapat cam lobe khusus yang menghubungkannya. Jadi ketika camshaft berputar akan diikuti pergerakan poros fuel pump untuk mulai bekerja memompa bahan bakar.

Memberi Sinyal Kepada Camshaft Position Sensor

Sampai pada titik ini dapat dipahami bahwa kerja camshaft sangat berhubungan dengan proses lain di dalam mesin mobil. 

Putaran camshaft itu sendiri akan dipantau oleh camshaft position sensor. Komponen yang biasanya berada di tutup timing belt ini bertugas menentukan langkah isap atau penginjeksian. 

Secara singkat itulah beberapa fungsi mendasar mengenai camshaft pada mesin mobil. Tak kalah penting, perkembangan teknologi dalam dunia otomotif memungkinkan pabrikan menciptakan mekanisme yang lebih variatif dan canggih terhadap komponen ini.

Bagian-bagian Camshaft

(Foto: Mechanical Boost)

DOHC vs SOHC

Saat Carmudian berencana membeli mobil atau motor baru kemungkinan besar akan melihat lembar spesifikasinya terlebih dahulu. Di dalamnya kerap ditemui singkatan DOHC atau SOHC yang mengacu pada jenis mesin kendaraan tersebut.

Bagi mereka yang belum tahu, DOHC merupakan singkatan Double Over Head Camshaft sedangkan SOHC adalah Single Over Head Camshaft. 

Sesuai namanya, mesin DOHC memiliki dua buah camshaft di cylinder head-nya. Sedangkan mesin SOHC hanya memiliki satu buah camshaft. Kedua jenis mesin ini masih banyak ditemui pada produk kendaraan yang beredar di pasaran.

Tak jarang pula muncul perdebatan mengenai jenis mesin mana yang paling bagus. 

SOHC (Single Over Head Camshaft)

Camshaft SOHC

SOHC (Foto: Autotechlabs)

Menurut buku “Technical Book of the Car: Illustrated Dictionary of New Technologies” oleh Jorge Lucendo, mesin SOHC hanya memiliki satu buah camshaft yang berfungsi mengatur intake valve dan exhaust valve.

Camshaft berada di antara dua rocker arm shaft yang mengatur masing-masing valve tersebut.

Konstruksi mesin SOHC umumnya memungkinkan adanya 2 valve per silinder. Intake valve dan exhaust valve masing-masing satu valve. Atau bisa juga tiga valve yang terdiri dari satu intake valve dan dua exhaust valve.

DOHC (Double Over Head Camshaft)

Camshaft DOHC

DOHC (Foto: Autotechlabs)

Mesin DOHC memiliki dua buah camshaft independen di dalam cylinder head. Satu camshaft untuk mengatur buka tutup intake valve dan satu lagi untuk exhaust valve.

Keuntungan dari penggunaan dua buah camshaft ialah memungkinkan bertambahnya jumlah valve per silinder. Dengan konfigurasi ini masing-masing silinder bisa memiliki empat buah valve terdiri dari dua intake valve dan dua exhaust valve.

Kemudian mesin DOHC juga memiliki valve lift dan air flow yang lebih baik karena camshaft langsung terhubung dengan valve. Dua hal tersebut yang membuat mesin DOHC berpotensi menghasilkan tenaga yang besar.

Lebih Bagus DOHC atau SOHC?

Baik mesin DOHC ataupun SOHC memiliki keunggulan  dan kekurangan masing-masing.

Sebagai contoh, mesin DOHC boleh saja lebih bertenaga, tapi konstruksinya kompleks sehingga biaya produksinya mahal.

Di lain sisi mesin SOHC memang inferior jika bicara tenaga, tapi bisa cenderung irit dalam hal konsumsi bahan bakar

Perbedaan DOHC dan SOHC

DOHCSOHC
Menggunakan dua camshaft independen untuk mengoperasikan valveMenggunakan satu buah camshaft untuk mengoperasikan semua valve
Desain kompleks sehingga biaya produksi mahalKomponen lebih sedikit jadi bobotnya lebih ringan
Air flow lebih baik menuju dan keluar ruang bakarTorsi lebih bagus pada putaran mesin rendah dan menengah
Mesin mampu berputar dengan RPM lebih tinggiBiaya produksi lebih murah
Tenaga dan torsi putaran atas lebih baikKonsumsi bahan bakar irit dan cara kerjanya hemat energi
Dapat diimplementasikan teknologi katup variabel

Teknologi Katup Variabel

Dalam artikel mengenai fungsi camshaft pada mesin mobil ini mari lihat juga pengaplikasian atau hubungannya dengan teknologi katup variabel.

Hampir setiap pabrikan otomotif besar memiliki teknologi katup variabel masing-masing. Contoh paling umum ialah Honda dengan Variable Valve Timing & Lift Electronic Control (VTEC) atau Toyota dengan Variable Valve Timing (VVT). 

Pada dasarnya teknologi katup variabel ialah upaya merekayasa kapan (timing) dan berapa lama (lift) valve terbuka, menyesuaikan dengan putaran mesin yang terjadi pada saat itu. 

Dengan adanya teknologi katup variabel maka pabrikan bisa memaksimalkan efisiensi bahan bakar dan performa tenaga yang dihasilkan mesin kendaraan pada semua rentang putaran mesin.

Upaya rekayasa tersebut tentunya akan membutuhkan peran camshaft yang berfungsi mengatur buka tutupnya valve seperti disinggung sejak awal.

Ambil contoh pada sistem VTEC milik Honda. Camshaft-nya didesain memiliki cam lobe dengan dua profil berbeda, yakni cam lobe profil pendek dan panjang.

Pada putaran mesin rendah maka cam lobe dengan profil pendek yang akan digunakan mendorong valve. Pada kondisi ini valve lift dan air flow-nya tergolong normal.

Tapi ketika putaran mesin tambah tinggi maka cam lobe dengan profil panjang yang akan digunakan mengoperasikan valve. Perpindahan antar cam lobe tersebut diatur oleh sistem hidrolik dari pelumas bertekanan.

Camshaft VTEC

Cam lobe pada mesin VTEC memiliki profil ketinggian berbeda (Foto: Engineering Explained Youtube)

Dikarenakan timing dan lift-nya makin besar maka air flow menjadi lebih baik.

Jumlah udara yang berlimpah tersebut kemudian dicampur dengan bahan bakar yang lebih banyak maka hasilnya ialah tenaga lebih besar.

Pada generasi-generasi lamanya, teknologi VTEC bisa ditemui pada camshaft untuk intake valve dan exhaust valve. Namun ada juga mobil Honda yang memiliki VTEC hanya pada camshaft untuk exhaust intake.

Hal tersebut ada hubungannya dengan penggunaan turbocharger. Valve lift yang lebih besar akan memudahkan sisa pembakaran keluar dari combustion chamber untuk dipampatkan menuju turbo dan knalpot.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 9,238

Rumus Gampang Cara Menghitung Kapasitas Mesin Kendaraan Bermotor

Cara menghitung kapasitas mesin kendaraan bisa dilakukan dengan rumus yang sederhana dan mudah.

Namun, tentunya harus tahu dulu ukuran bore, stroke, dan jumlah silinder yang dimiliki mesin tersebut.

Cara Menghitung Kapasitas Mesin Kendaraan

(Foto: Elevate Car)

Mengetahui kapasitas mesin kendaraan sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit karena angkanya terpampang di mana-mana.

Mulai dari lembar spesifikasi hingga STNK.

Bahkan terkadang pabrikan otomotif ikut mencantumkan kapasitas mesin sebuah produk pada namanya.

Hal semacam itu paling sering dijumpai pada dunia kendaraan roda dua, contohnya: Yamaha NMax 155, Honda ADV 150, atau Kawasaki Ninja 250.

Mesti diakui, angka kapasitas mesin memiliki nilai jual tersendiri agar produk lebih menarik di mata konsumen.

Makin besar angkanya akan dianggap makin bertenaga. 

Baca Juga: Biaya Turun Mesin Motor Memang Mahal, Tapi Perlu Dilakukan

Di samping itu, angka-angka tersebut juga akan membuat suatu produk lebih mudah dikenali berdasarkan segmennya.

Hal ini berlaku terutama untuk merek yang memiliki model beragam dengan nama mirip. 

Misalnya Kawasaki Ninja di Indonesia yang hadir dengan opsi mesin 250 cc (Ninja 250), 636 cc (Ninja ZX-6R), atau 998 cc (Ninja ZX-10R).

Apa Itu Kapasitas Mesin Kendaraan?

Dalam “Piston Engine Displacement” oleh The Engineering Toolbox dijelaskan bahwa kapasitas mesin yang dalam bahasa Inggris disebut engine capacity atau engine displacement merupakan ukuran volume silinder dari semua piston pada mesin pembakaran internal.

Keberadaannya kerap digunakan sebagai ukuran seberapa besar sebuah mesin dan salah satu satu indikator kekuatan dari mesin tersebut. Kapasitas mesin umumnya menggunakan satuan cubic centimeter (cc) atau liter (l).

Walaupun kapasitas mesin bisa ditemui dengan mudah di mana-mana, mungkin saja ada pemilik yang penasaran dari mana angka-angka tersebut berasal.

Untuk itu mari simak cara menghitung kapasitas mesin kendaraan dalam ulasan di bawah ini.

Perbedaan bore dan stroke

(Foto: Road and Track)

Rumus Cara Menghitung Kapasitas Mesin Kendaraan

Berdasarkan penelusuran, terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kapasitas mesin.

Tapi yang paling mudah ialah cc = 0,785 x (B x B) x S. Dalam hal ini, huruf “B” adalah diameter piston alias bore dan “S” adalah panjang langkah piston alias stroke.

Sebagai contoh, mari hitung kapasitas mesin skuter matik Honda BeAT yang diketahui memiliki bore dan stroke masing-masing 47 mm serta 63,1 mm. 

  • Langkah pertama: cc = 0,785 x (47 x 47) x 63,1
  • Langkah kedua: cc = 0,785 x 2.209 x 63,1
  • Hasilnya: 109419.5015 atau jika dikonversi ke cc menjadi 109,4

Mayoritas pabrikan akan melakukan pembulatan ke atas untuk kapasitas mesin produknya karena berbagai alasan. Contohnya, seperti yang diketahui Honda BeAT dipasarkan sebagai skuter matik bermesin 110 cc.

Sampai pada tahap ini rasanya sudah cukup jelas mengenai cara menghitung kapasitas mesin kendaraan terutama untuk yang memiliki silinder tunggal.

Tapi di luar itu banyak kendaraan yang memiliki silinder lebih dari satu. Misalnya Kawasaki Ninja 250 yang memiliki dua silinder.

Bagaimana cara menghitungnya?

Pada dasarnya rumus yang digunakan sama saja, tapi hasil akhirnya dikalikan jumlah silinder.

Sebagai contoh, Kawasaki Ninja 250 diketahui memiliki bore dan stroke masing-masing 62 mm serta 41,2 mm. Dengan begitu rumus perhitungannya adalah sebagai berikut.

  • Langkah pertama: 0,785 x (62 x 62) x 41,2 x 2
  • Langkah kedua: 0,785 x 3.844 x 41,2 x 2
  • Hasilnya: 248645.296 atau jika dikonversi ke cc menjadi 248.6

Cara yang sama juga dapat diterapkan untuk menghitung kapasitas mesin mobil yang silindernya bisa berjumlah 4 bahkan 6.

Tinggal kalikan saja hasilnya dengan jumlah silinder yang dimiliki mesin kendaraan tersebut.

Ilustrasi mesin pembakaran internal

Ilustrasi mesin pembakaran internal (Foto: Engineering News)

Pengaruh Kapasitas Mesin Terhadap Konsumsi BBM

Beredar anggapan bahwa makin besar kapasitas mesin maka konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan tersebut akan tambah boros. Di satu sisi pemikiran tersebut ada benarnya.

Sebab, dengan makin besarnya bore dan stroke otomatis mesin akan menyedot lebih banyak campuran bahan bakar serta udara dalam proses pembakarannya.

Tapi perlu diingat bahwa konsumsi bahan bakar kendaraan ditentukan oleh beberapa faktor, bukan hanya kapasitas mesin.

Salah satunya ialah power to weight ratio yang tak lain ialah perbandingan antara tenaga maksimum mesin dengan bobot kendaraan.

Mesin yang memiliki beban lebih ringan untuk membawa kendaraan melaju cenderung lebih irit bahan bakar.

Sebagai contoh, sepeda motor A punya bobot 140 kg dengan tenaga puncak 25 hp. Kemudian sepeda motor B juga punya bobot 140 kg namun dengan mesin lebih kecil yang tenaganya hanya 17 hp.

Sepeda motor B dengan label “mesin lebih kecil” mungkin saja akan dianggap lebih irit, tapi hasilnya bisa berbeda kalau melihat power to weight ratio masing-masing sepeda motor. 

Sepeda motor A memiliki power to weight ratio 0,178 hp untuk setiap 1 kg. Sedangkan sepeda motor B punya 0,121 hp untuk setiap 1 kg. Dalam perhitungan power to weight ratio, makin besar angkanya maka makin bagus.

Terlihat beban mesin sepeda motor A lebih ringan karena punya tenaga lebih besar untuk setiap kg dari bobot sepeda motor. Hal ini membuatnya berpotensi memiliki konsumsi bahan bakar lebih hemat.

Hal ini belum lagi ditambah inovasi-inovasi pabrikan untuk menekan konsumsi bahan bakar, misalnya katup variabel atau sistem idling start stop.

Jadi pada intinya makin besar kapasitas mesin kendaraan belum tentu lebih boros BBM terlebih lagi seiring perkembangan teknologi.

Mesin Kawasaki Ninja 250

Banyak motor sport menggunakan mesin overbore. (Foto: Kawasaki)

Perbedaan Mesin Overbore dan Overstroke

Rumus cara menghitung kapasitas mesin kendaraan sangat berkaitan dengan bore dan stroke. Pemilik mau tak mau harus mencari tahu dulu ukuran keduanya sebelum bisa melakukan perhitungan.

Hal tersebut sekaligus menjadi kesempatan untuk mengetahui karakter mesin kendaraannya. Apakah overbore, overstroke, atau malah square?

Sebagai informasi, mesin overbore artinya diameter piston lebih panjang dari stroke atau langkahnya. Sedangkan pengertian overstroke adalah sebaliknya.

Nah, khusus mesin square artinya ukuran bore dan stroke sama panjang atau bedanya sangat tipis.

Untuk karakternya, sudah bukan rahasia lagi mesin overbore punya tenaga lebih mantap dan dapat berputar lebih tinggi.

Tak aneh mesin semacam ini kerap ditemui pada motor sport, contohnya Kawasaki Ninja 250 dengan bore 62 mm dan stroke 41,2 mm.

Baca Juga: 7 Sepeda Motor Termahal di Dunia, Bentuknya di Luar Nalar dan Harga Ratusan Miliar Rupiah!

Di lain sisi mesin overstroke karakternya lebih mengutamakan torsi dan tarikan bawah.

Mesin semacam sangat cocok untuk aktivitas berkendara sehari-hari yang sering stop and go.

Contohnya bisa dilihat pada mesin Honda BeAT yang punya bore 47 mm dan stroke 63,1 mm.

Tapi beda lagi kalau melihat mesin Honda CB150 Verza yang punya bore 57,3 mm dan stroke 57,8 mm. Dengan selisih hanya 0,5 mm bisa dibilang termasuk square.

Karakter yang ditawarkan cenderung seimbang antara tarikan pada putaran atas mesin dan bawahnya.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Post Views: 12,102