Mobil yang digunakan sebelumnya tak mengalami masalah, tapi tiba-tiba terasa aneh saat digunakan, bisa jadi itu ciri alternator mobil mulai bermasalah.
Terkadang kerusakan yang terjadi pada komponen mobil memang bisa datang secara tiba-tiba seperti salah satunya pada alternator mobil tanpa ada ciri sebelumnya.
Alternator merupakan nama lain dari dinamo ampere yang merupakan komponen untuk menghasilkan listrik dari energi kinetik menjadi pada kendaraan.
Tanpa adanya alternator, maka bisa dipastikan mobil tidak akan memiliki suplai listrik yang cukup untuk menghidupkan kendaraan.
Alternator atau dinamo ampere baru akan berfungsi ketika mesin kendaraan dalam posisi menyala. Jika alternator bermasalah, bisa dipastikan mesin kendaraan tersebut akan sulit menyala.
Jika bisa menyala, biasanya mesin kendaraan tersebut tak akan mampu bertahan lama lantaran kekurangan suplai listrik. Biasanya kalau bisa menyala pun hanya sekitar 20 menitan saja, kemudian mobil akan mati atau mogok.
Baca Juga: Alternator Mulai Lemah, Lebih Baik Servis atau Ganti Baru?
Komponen pada Alternator
Alternator terdiri dari beberapa komponen pendukung seperti cover, pulley, bearing, IC regulator, dioda, dan rotor.
Cover Alternator
Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat dari seluruh komponen yang ada di regulator. Cover atau tempat ini memiliki bentuk seperti lubang atau bulatan yang berfungsi sebagai alat pendingin.
Tujuan pendinginan adalah agar alternator tidak mengalami overheat, rusak, dan terbakar ketika sedang bekerja. Biasanya bagian ini jarang bermasalah.
Pulley
Kemudian ada pulley yang memiliki bentuk seperti roda dengan ukuran yang besar. Roda tersebut akan tersambung ke bagian belt yang berfungsi untuk menghidupkan alternator.
Pulley inilah yang akan berputar ketika mesin mobil menyala dan akan menggerakkan rotor di bagian dalam.
Bearing
Selanjutnya ada bearing yang tugasnya menjadi titik tumpu dari bagian ujung rotor coil yang berputar. Biasanya pada alternator terdiri dari beberapa bearing.
IC Regulator
Lalu yang paling penting ada IC regulator. Komponen satu ini memiliki tugas untuk membuat tegangan yang dihasilkan oleh alternator menjadi stabil dan terkontrol.
Selain itu fungsinya untuk mengatur arus listrik yang masuk ke bagian rotor coil agar tegangan yang dihasilkan tetap stabil.
Dioda
Komponen berikutnya ada dioda yang tugasnya membuat arus listrik menjadi satu arah. Biasanya listrik yang dihasilkan alternator memiliki sifat dua arah atau bolak-balik.
Rotor
Rotor berbentuk seperti gulungan yang fungsinya mengubah energi magnet menjadi listrik.
Listrik tersebut akan diolah dan didistribusikan ke bagian brush dan dioda. Nah, di bagian inilah kebutuhan listrik mobil akan didapatkan.
Dari komponen di atas, biasanya komponen IC regulator dan rotor lah yang cepat rusak. Kerusakannya pun terjadi akibat usia pemakaian dan masih dalam kategori yang wajar.
Ciri Alternator Mobil Bermasalah
Lantas, apa saja ciri alternator mobil yang mulai bermasalah? Kami kupas secara detail di bawah ya, Carmudian.
AC Tidak Dingin
Biasanya AC mobil yang tiba-tiba menjadi tidak dingin menjadi ciri utama ketika alternator bermasalah. AC mobil membutuhkan daya listrik yang cukup besar.

Ilustrasi AC mobil (Foto: Mac’s Radiator)
Ketika alternator mobil bermasalah, AC mobil tidak bisa mendapatkan suplai listrik yang cukup. Sehingga ketika dinyalakan lama kelamaan AC tersebut akan menjadi tidak dingin.
Jika Carmudian merasakan AC mobil tiba-tiba menjadi tidak dingin, bisa jadi itu tanda ciri alternator kalian mulai bermasalah. Langsung cek pakai voltmeter, ya!
Lampu Redup
Lampu yang tiba-tiba meredup juga bisa menjadi ciri utama alternator mobil bermasalah. Coba cek kondisi nyala lampu ketika mesin dinyalakan.
Jika lampu utama, lampu kabut, dan lampu kabin terlihat redup ketika mesin mobil menyala, bisa jadi alternator mobil Anda bermasalah. Jika mengalami kondisi ini, segeralah cek bagian alternator ya agar tidak mogok di jalan.
Lampu yang redup ini disebabkan oleh kelistrikan pada mobil tidak mendapatkan suplai kelistrikan yang cukup, sehingga menjadi kurang terang. Jika didiamkan, lama kelamaan mobil akan menjadi mati dan mogok.
Starter Menjadi Sulit
Ciri lain dari alternator yang bermasalah adalah starter atau proses menyalakan mobil menjadi sedikit sulit. Jika biasanya starter mobil cukup gres dan mudah namun tiba-tiba menjadi agak lama, sebaiknya Anda wajib curiga.

Ilustrasi starter mobil.
Jika alternator mobil mulai bermasalah, aki tidak mendapatkan pengisian yang maksimal. Ketika mesin menyala, pasokan listrik diambil sepenuhnya dari aki lantaran alternator tidak bisa mengirimkan suplai listrik.
Lama-lama aki menjadi soak dan tidak cukup kuat untuk menyalakan mesin.
Bahkan jika sudah dalam keadaan parah, mobil bisa mati secara tiba-tiba dan lampu utama, AC mobil, dan perangkat kelistrikan lainnya tak bisa digunakan.
Cek segera menggunakan voltmeter agar tahu berapa tegangan yang dihasilkan alternator.
Bunyi Kasar dari Mesin
Ciri lain yang bisa diketahui dari alternator mobil yang bermasalah bisa didengar dari suara mesin yang agak kasar. Biasanya alternator yang mulai rusak akan menimbulkan bunyi yang agak berisik dan sedikit kasar.
Intinya bunyi tersebut sangat tidak biasa dan terdengar cukup aneh. Jika terdengar bunyi, coba dengarkan ketika mesin menyala.
Selain berbunyi kasar, bisa juga terdengar seperti suara decitan. Decitan ini seringkali disebabkan oleh pulley yang mulai oblak akibat usia.
Jika terdengar seperti bunyi kasar dan berdecit, kemungkinan besar alternator tersebut sudah mulai bermasalah. Kalau sudah begini sebaiknya segera diganti ya agar tidak mogok di jalan.
Penyebab Alternator Mobil Bermasalah
Sebenarnya alternator pada mobil memiliki usia pakai yang panjang. Namun terkadang kerusakan tersebut bisa juga diakibatkan oleh kesalahan dari pemilik mobil itu sendiri.
Baca Juga: Mobil Listrik Tanpa Pakai Alternator, Bagaimana Pengisian Akinya?
Menambah Beban Listrik
Salah satunya adalah menambah beban listrik pada mobil. Hal ini menjadi salah satu penyebab alternator pada mobil menjadi rusak.

Ciri alternator mobil bermasalah akibat pemasangan audio
Misalnya menambahkan audio, lampu kabut, mengganti bohlam yang tidak sesuai spesifikasi, dan komponen kelistrikan yang menyedot arus listrik cukup besar.
Hal ini bisa membuat alternator lama-kelamaan menjadi rusak. Jika ingin melakukan modifikasi tersebut, sebaiknya alternator juga ikut diganti dengan ukuran yang lebih besar.
Jika alternator bawaan mobil punya kapasitas 70 ampere, maka bisa diganti dengan ukuran 90 ampere atau 100 ampere. Namun ketiga diganti, akan ada custom perihal bracket atau dudukan alternator yang biasanya berbeda.
Terkena Air
Kemudian penyebab lainnya bisa juga alternator terkena air dalam jumlah banyak. Misalnya ketika mobil memaksa melewati genangan air atau ketika membersihkan ruang mesin.
Usahakan tidak melewati genangan air yang tinggi agar komponen di dalam ruang mesin tidak cepat rusak.
Jika ingin membersihkan ruang mesin, sebaiknya tutupi dengan plastik bagian alternator agar tidak terkena air dalam jumlah banyak.

Ilustrasi mobil kebanjiran (Foto: Car24)
Faktor terakhir yang bisa membuat alternator rusak disebabkan oleh usia. Seringkali ditemui bagian brush, ic regulator, dan rotor rusak akibat pemakaian.
Jangan khawatir, alternator masih bisa diservis dengan biaya terjangkau. Namun jika ingin membeli baru, uang yang harus dikeluarkan akan sedikit lebih mahal.
Misalnya kisaran biaya servis alternator berkisar Rp200 ribu sampai Rp350 ribuan tergantung kerusakan komponen. Namun jika membeli baru, biayanya berkisar Rp900 ribuan sampai Rp10 jutaan tergantung jenis mobilnya.
Setelah membahas secara lengkap ciri alternator mobil yang bermasalah di atas, sebaiknya Anda lebih waspada terhadap kerusakan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Yang terpenting rajin-rajin mengasah feeling ketika terjadi perbedaan pada mobil kesayangan.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
Post Views: 19,482